Assalamu’alaikum sahabat, kali ini aku ingin berbagi sedikit kisah dari salah seorang sahabat perempuan Rasulullah SAW yaitu Rumaisha Binti Milhan.

Rumaisha binti Milhan bin Khalid bin Zaid adalah salah seorang sahabiyah (sahabat permpuan) Nabi Muhammad SAW yang termasuk dalam golongan kaum Anshar dari kabilah khajraj yang pertama masuk islam di Madinah. Ibunya bernama Malikah binti Malik bin ‘Adi dari suku bani Nadzar.
Beliau memiliki sifat keibuan, wajah manis menawan, berotak cerdas, penuh kehati-hatian dalam bersikap, dewasa dan berakhlak mulia.
Rumaisha dikenal dengan kunyah Ummu Sulaim.
Sebelum masuk islam Ummu sulaim menikah dengan Malik bin Nadhir dan memiliki anak yang bernama Anas bin Malik yang merupakan salah satu dari tujuh sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadis nabi SAW. Sifat-sifat mulia seperti kecerdasan, kesabaran beliau turun pada anaknya. Ketika dakwah Islam terdengar Ummu Sulaim dan kaumnya segera masuk islam termasuk Anas bin Malik. Ummu sulaim menawarkan islam kepada suaminya Malik, namun Malik marah dan meninggalkan Ummu Sulaim kemudian pergi ke negeri Syam dan meninggal di sana.
Setelah suaminya meninggal Ummu Sulaim dipinang oleh Abu Thalhah namun waktu itu Abu Thalhah masih dalam keadaan musryik sehinga Ummu Sulaim menolaknya. Abu Thalhah kemudian menawarkan mahar harta yang mewah namun Ummu Sulaim tetap menolaknya, ia tak tergoda dengan kenikmatan harta dunia, Ummu Sulaim hanya ingin dinikahi dengan keislaman Abu Thalhah. Setelah mendapatkan penolakan Abu Thalhah mengatakan bahwa ia akan masuk islam lalu ia mendatangi nabi dan bersyahadat.
Dengan datangnya Nabi Muhammad SAW ke Madinah Ummu Sulaim menyambutnya dan menugaskan putranya Anas yang kala itu berusia 10 tahun untuk melayani keperluan-keperluan Nabi. Selain itu Ummu Sulaim hadir di medan perang bersama Nabi diantaranya perang uhud ia bertugas memberikan air kepada pasukan yang kehausan dan merawat mereka yang terluka. Diperang khaibar dan perang hunain beliau meminta Nabi untuk membunuh orang-orang yang melarikan diri dari perang, sebagaimana membunuh orang-orang musyrik. Ditengah banyak lelaki yang melarikan diri dari perang ia tetap berada di medan perang meskipun saat itu ia dalam keadaan mengandung putranya Abdullah bin Abi Thalhah. Untuk melindungi diri Ummu Sulaim memegang belati.
Ummu Sulaim memiliki kedudukan yang istimewa dimata Rasulullah. Seperti dikisahkan Nabi SAW kerap mengunjungi rumahnya dan membantunya menyelesaikan persoalan, termasuk persoalan dengan suaminya Abu Thalhah.
Menurut Adz-Dzahabi Ummu Sulaim meriwayatkan empat belas hadist dari rasululloh SAW satu diantaranya muttafak ‘alaih satu hadist khusus diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan dua hadist oleh Muslim.
Ummu Sulaim wafat pada masa kekhalifahan Ustman bin Affan .
Hikmah yang bisa diambil dari kisah Ummu Sulaim adalah kita harus teguh pendirian tidak tergoda akan kemewahan harta dunia.
Terimakasih, semoga bermanfaat😊